Pada awal 2010-an, warnet merupakan tempat favorit bagi anak muda di Yogyakarta, termasuk di daerah Gamping. Di sekitar tahun tersebut, daerah saya bahkan ada 9 hingga 10 warnet, mulai dari yang besar dengan puluhan PC hingga yang kecil dengan sepuluh PC atau kurang. Warnet bukan hanya menjadi tempat untuk mencari informasi pendidikan seperti artikel dan data tugas sekolah, tetapi juga menjadi tempat favorit untuk bermain game seperti Point Blank dan Counter Strike yang sedang populer saat itu.

       Namun, di balik kepopulerannya, warnet juga menghadapi berbagai masalah. Salah satunya adalah penggunaan yang tidak tepat, di mana sebagian pemuda dan pemudi memanfaatkannya untuk aktivitas yang tidak senonoh. Beberapa warnet bahkan memasang CCTV sebagai langkah untuk mencegah tindakan asusila ini, mencerminkan dampak negatif dari keterbukaan akses internet di tempat umum.

    Pengalaman saya sebagai penjaga salah satu warnet di daerah Gamping memberikan perspektif yang menarik. Meskipun pekerjaan ini dianggap membosankan dan dengan bayaran yang terbatas, saya tetap menghargainya pada saat itu karena memberi pengalaman berharga.

    Sekarang, pada tahun 2024, pesona warnet di Yogyakarta sudah berubah drastis. Banyak warnet-warnet kecil sudah tutup, hanya menyisakan beberapa warnet besar yang bertahan. Pengusaha warnet pun mulai mengadaptasi usahanya dengan mengubah konsep menjadi warnet cafe, menciptakan suasana yang lebih modern dan menarik untuk menarik kembali minat pengunjung.

    Perubahan ini mencerminkan pergeseran tren di kalangan anak muda dalam menghabiskan waktu mereka. Teknologi telah berkembang pesat, memungkinkan akses internet pribadi yang lebih mudah di rumah atau menggunakan perangkat pribadi. Selain itu, tren kafe yang menawarkan suasana yang lebih nyaman untuk bersosialisasi dan bekerja juga turut mempengaruhi penurunan popularitas warnet tradisional.

    Secara keseluruhan, perjalanan warnet dari kejayaan hingga penurunan ini mengilustrasikan bagaimana teknologi dan perilaku konsumen dapat berubah seiring waktu. Meskipun era keemasannya mungkin telah berlalu, ingatan akan warnet sebagai bagian penting dari kehidupan sosial dan digital anak muda di Yogyakarta tetap terpatri dalam sejarah lokal.

Source Image: https://api.duniagames.co.id/api/content/upload/file/9480552291577704149.jpg

Previous Post Next Post